Pengaruh Pengunaan Sunscreen Terhadap Vitamin D

Halo YOTers! Siapa yang di sini suka menggunakan sunscreen? Pasti hampir semua dari kita sering menggunakannya.  Sunscreen merupakan salah satu tahap skincare yang wajib digunakan kan, karena di Indonesia sendiri mataharinya saat siang hari itu sangat panas.  Sehingga orang – orang khususnya perempuan menggunakan sunscreen untuk melindungi dirinya dari panasnya matahari. Mereka melindungin diri dari panas matahari supaya tidak hitam ataupun gosong padahal sinar matahari tidak terlalu berperan dalam membuat kulit menjadi hitam. Karena setiap orang memiliki melaninnya tersendiri. Melanin  merupakan pigmen atau zat warna alami yang memberi warna pada mata, rambut, dan kulit seseorang. Semakin tinggi kadar melanin seseorang maka orang tersebut berkulit gelap dibanding dengan orang yang memiliki melanin yang sedikit maka akan berkulit terang.

Sunscreen memiliki berbagai manfaat jika digunakan untuk kulit seperti menurunkan risiko kanker kulit, mencegah penuaan dini pada kulit, memberi perlindungan ganda, menghindari kulit belang dan flek hitam, memproteksi kolagen pada kulit dan lain sebagainnya. Namun perlu diingat penggunaan sunscreen yang berlebihan dapat memblokir vitamin D.

Vitamin D merupakan salah satu vitamin larut lemak yang dapat disintesis dengan bantuan sinar matahari.  Jadi jika tidak ada sinar matahari yang didapatkan kulit atau kurangnya paparan sinar matahari dapat mengganggu proses sintesis dari vitamin D.  Vitamin D memiliki dua jenis  yaitu Vitamin D2 (Ergokalsiferol) dan Vitamin D3 (Kolekalsiferol). Vtamin D3 inilah yang paling efektif dibuat di kulit melalui radiasi sinar UV.

Selain itu, vitamin D2 dan D3 ini masih berbentuk vitamin yang belum aktif sehingga untuk mengaktifkannya membutuhkan proses yang dibantu melalui sinar UV. Dalam sebuah penelitian yang telah dilakukan oleh (Neale RE, et al, 2019) dalam jurnal dermatologi Inggris mengatakan bahwa di dalam penelitiannya ada sedikit bukti bahwa tabir surya dapat menurunkan konsentrasi 25(OH)D ketika digunakan dalam kehidupan nyata. Hal ini menunjukkan bahwa kekhawatiran tentang vitamin D tidak boleh meniadakan saran pencegahan kanker kulit. Namun belum ada uji coba terhadap tabir surya dengan SPF tinggi yang saat ini direkomendasikan secara luas. Meskipun belum ada uji coba kuat pengaruh  tabir surya dengan SPF tinggi terhadap vitamin D. Namun sesuatu yang berlebihan itu memang hasilnya akan tidak baik juga.

Jadi penting untuk selalu memperhatikan apa yang digunakan pada kulit, jangan sampai kalian ingin melindungi kulit kalian dari sinar UV, namun malah karena terlalu berlebihan dan tidak sesuai dengan aturan sehingga membuat vitamin D yang ada di kulit kalian tidak bekerja secara optimal karena kurangnya sinar UV. Oleh karena itu, mulai dari sekarang untuk bijaklah dalam menggunakan sunscreen dengan SPF tinggi dan carilah informasi-informasi mengenai produk-produk kecantikan yang akan kalian gunakan.