Mitos Jurusan Hukum yang Bikin Salah Kaprah

Jurusan hukum merupakan bidang studi yang mempelajari tentang berbagai sistem hukum yang berkaitan dengan kehidupan di masyarakat. Saat calon mahasiswa akan memilih jurusan, biasanya berbagai mitos mengenai jurusan akan beredar. Begitupun dengan mitos mengenai jurusan hukum. Berikut mitos jurusan hukum yang bikin salah kaprah. Simak di bawah ini!

Harus Hapal UU

Mitos yang sering beredar untuk menjadi seorang mahasiswa hukum yakni harus hapal Undang-Undang. Mitos ini secara logika memang sesuai dengan jurusan hukum yang mempelajari peraturan. Namun, ternyata mahasiswa hukum lebih dituntut untuk memahami dan menganalisis Undang-Undang dibandingkan menghapal.

 

Baca Juga:

Manajemen Waktu dengan Eisenhower Matrix

Prospek Kerja Jurusan Hukum yang Menjanjikan

Meneladani Strategi Bisnis JCO Donuts

 

Harus Piawai Berbicara

Jurusan Hukum selalu diidentikan dengan profesi pengacara dan jaksa. Hal ini membuat mitos harus pandai berbicara beredar di dunia pendidikan. Padahal saat mendalami perkuliahan hukum, berbicara bukan menjadi skill utama. Melainkan kamu harus belajar skill penting lainnya, seperti berpikir kritis, analisis dan problem solving.

Harus Jadi Aktivis

Karena Jurusan Hukum senantiasa melibatkan keadilan dan kedamaian masyarakat. Hal ini membuat mitos beredar bahwa anak hukum harus aktif menjadi aktivis kampus. Padahal menjadi aktivis merupakan pilihan masing-masing setiap mahasiswa. Namun, apabila mahasiswa aktif berorganisasi. Ini akan menambah kemampuan bersosial dan menciptakan integritas yang baik untuk diri sendiri.

Buat kamu yang lagi cari inspirasi seputar kuliah, self-development dan karir bisa kunjungi youtube Young On Top. Ada Beragam konten menarik, loh!