Menyusun Asa Bersama UC We Media

Sebelum mengenal UC We Media, saya sudah menjadi mitra menulis artikel freelance yang setiap artikelnya diganjar Rp 3.000 – Rp 9.000. Meskipun pendapatan hanya recehan, tetapi saya tetap bersyukur dan menikmatinya dengan lapang dada.

Namun, lama kelamaan, tantangan yang diberikan terasa lebih berat dari biasanya, yakni sulitnya menulis artikel bertema kesehatan dengan berbagai sumber referensi. Apalagi latar belakang saya bukan berasal dari prodi kesehatan dan yang paling memberatkan tentu saja harus mengejar deadline dengan bertaruh kualitas dan kuantitas artikel.

Di samping menulis artikel, saya juga berkuliah dengan seabrek tugas serta rutinitas organisasi yang semakin padat membuat saya fokus pada perkuliahan dan tanpa terasa mengabaikan organisasi, bahkan juga pekerjaan saya tersebut.

Lama tidak ada kabar mengenai pekerjaan tersebut, bagai petir di siang bolong ketika mendapat informasi bahwa saya diberhentikan dari pekerjaan tersebut karena kinerja saya dinilai jauh dari harapan mereka. Saya tentu sangat prihatin dengan kondisi tersebut. Belum lagi, saya harus mencukupi kebutuhan saya sehari-hari.

Dalam hati saya merasa tidak berbakat menulis artikel kesehatan dan mungkin belum rejeki saya bersama pekerjaan sambilan tersebut. Namun di lubuk hati yang paling dalam, saya merasa bersyukur, mendapat banyak pengalaman menulis selama berkuliah di sebuah universitas ternama di Yogyakarta, bahkan sejak 10 tahun ke belakang saya pun gemar menulis hanya saja saya merasa kurang percaya diri.

Namun, berangkat dari mahasiswa sebagai agen of change dan tak ingin hanya menjadi mahasiswa kupu-kupu alias kuliah pulang, kuliah pulang, maka saya memutuskan untuk mencari penghasilan sekaligus pengalaman tambahan.

Saya pun iseng-iseng mencari lowongan pekerjaan freelance menulis online. Lewat instagram, ada beberapa informasi menulis artikel. Tapi entah mengapa saya terpincut dengan UC We Media. Tanpa basa-basi, saya pun segera bergabung dengan berbekal pengisian identitas diri dan scan KTP.

Saat awal pendaftaran di pertengahan Oktober 2017 itulah saya memilih kategori inspirasi sebab saya memang suka menulis cerpen dan puisi. Siapa tahu dengan kehadiran karya fiksi tersebut dapat menginspirasi para pembaca UC We Media karena sebuah cerpen dan puisi sarat akan nilai-nilai kehidupan.

Setelah resmi menjadi kontributor UC We Media, saya ditantang untuk menulis 5 artikel selama seminggu sebagai bonus pendatang baru. Namun, sayangnya saya hanya bisa menulis 2 artikel karena berkali-kali artikel saya ditolak, bahkan pernah dioffline.

Sepinya pembaca artikel dan rutinitas kuliah yang semakin padat memaksa saya untuk vakum menulis di UC We Media pada akhir Oktober sampai awal Desember 2017.

Sekitar akhir Desember di tahun 2017, saya kembali menulis meski tidak begitu aktif. Berkali-kali artikel saya ditolak lagi dan offline pun kadang terjadi. Hal ini yang menyebabkan jatuhnya semangat saya dalam menulis.

Tapi berkat motivasi dari diri saya sendiri dalam menyambut datangnya tahun 2018, saya hanya coba-coba menulis artikel tentang hiburan pada awal Januari. Namun, bukannya mendapat view, tapi malah dioffline. Saya kemudian mengajukan banding kepada tim UC We Media, namun justru mendapat hukuman berupa pembekuan akun selama 7 hari.

Saat itulah saya sama sekali tidak bisa menulis artikel. Saya benar-benar merasa kehilangan pekerjaan. Harapan saya bagaikan kandas di tengah jalan.

Namun, saya terus mengutak-atik setiap menu pada platform UC We Media. Kebetulan saya menemukan banyak kisah inspiratif yang dibagikan oleh para kontributor UC We Media atas pencapaiannya selama ini. Saya baca kisah motivasi tersebut sebagai perenungan. Hal inilah yang membuat saya bangkit untuk menulis artikel lagi.

Meski begitu, artikel yang saya tulis pada saat itu cenderung gado-gado alias campuran.  Terkadang kategori artikel saya inspirasi, keesokan harinya hiburan, lusa olahraga, beberapa hari setelahnya menjadi teknologi.

Berangkat dari artikel gado-gado itulah saya mendapat jumlah view dari puluhan, ratusan, bahkan ribuan. Syarat monitesasi iklan pun akhirnya terpenuhi.

Namun, karena adanya peraturan baru mengenai poin indeks di UC We Media membuat saya harus bisa fokus pada satu kategori. Dengan tekad yang begitu bulat, saya akhirnya banting setir pada kategori teknologi berdasarkan saran dari tim UC We Media.

Namun, ternyata tidak mudah merayu UC We Media, meskipun saya fokus pada satu kategori karena artikel saya berkali-kali ditolak dan offline lagi. Hal inilah yang membuat saya nyaris putus asa.

Beruntung, saya pelan-pelan mulai membaca panduan penulisan artikel di UC We Media. Saya pun menuruti panduan tersebut, meski terkadang artikel saya tak luput dari penolakan.

Memang gampang-gampang susah menulis artikel untuk dapat terbit di UC We Media. Tapi saya yakin, ibarat gebetan, menulis artikel di UC We Media juga harus melakukan pendekatan dengan membaca panduan secara saksama.

Kalau sudah melakukan pendekatan, maka bisa dipastikan artikel tersebut tidak akan mengalami penolakan, bahkan offline sekalipun.

Setelah rajin membaca panduan, artikel saya tidak ada yang ditolak, bahkan dioffline. Pundi-pundi pun mengalir deras karena artikel saya dibaca hingga belasan ribu per hari.

Seiring berjalannya waktu, salah satu artikel saya mencapai titik sempurna dengan jumlah view mencapai ratusan ribu. Ini pencapaian yang sungguh membanggakan. Follower pun membanjiri akun saya.

Meski sebuah artikel milik saya belum mencapai satu juta pembaca, tapi saya yakin suatu saat bisa mencapai target tersebut. Insya Allah.

Alhamdulillah, berkat keteguhan hati, kerja keras dan doa sehingga memudahkan saya memetik pundi-pundi yang bisa digunakan untuk membeli PC baru dan biaya kuliah serta kebutuhan yang lain.

Saya pun semakin percaya diri untuk mengembangkan potensi yang saya miliki ini. Tanpa menulis artikel di UC We Media, rasanya ada yang kurang dalam hidup saya. Seperti kata para pujangga, hidup tanpa cinta. Bagaikan pohon tak berbunga.

Saking cintanya pada pekerjaan ini membuat saya terus produktif menulis kategori teknologi hingga saat ini, meski terkadang banyak yang menganggap saya tidak bekerja. Padahal, pekerjaan saya adalah menulis freelance di UC We Media, bahkan selama seminggu saya bisa menghasilkan 35 buah artikel.

Ternyata benar, proses tidak pernah mengkhianati hasil. Saya yakin siapapun bisa seperti saya, bahkan anda pun bisa tertular kesuksesan dari para penulis UC We Media yang lainnya. Insya Allah, saya tetap istikamah menghasilkan karya tanpa batas bersama UC We Media.

Jika usiamu tidak sepanjang dunia, maka hiasilah hidupmu dengan berkarya!

 

Salam

 

Adenar Dirham

Sang Pujangga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Anda dapat lebih mengenalnya di sosial media Instagram: @dirhamadenar

Leave a Reply

Your email address will not be published.