Kuliner zaman dulu yang masih eksis hingga sekarang

Garang asem merupakan salah satu warisan kuliner nusantara yang masih dipertahankan hingga saat ini. Hidangan ini memiliki catatan sejarah yang panjang dan telah mengalami modifikasi di setiap daerahnya. Setiap daerah di Indonesia memiliki garang asem versi tersendiri entah itu berbeda antara cita rasa dan ciri khas bumbu. Setiap Garang asem di setiap daerah akan mencerminkan keragaman budaya dari daerah tersendiri.

Hidangan ini merupakan kuliner yang mudah ditemukan baik di warung-warung makan pinggir jalan hingga restoran mewah. Hidangan ini memiliki harga cukup terjangkau dan porsi yang cukup mengenyangkan. Garang asem menjadi makanan yang cukup mewah pada zaman dahulu karena sudah menggunakan daging ayam sebagai hidangan utamanya yang mana pada saat itu hanya golongan atas yang memiliki banyak uang yang mampu membeli dan menikmati daging ayam.

Garang asem ini merupakan hidangan yang memiliki kombinasi bumbu-bumbu khas dalam proses memasaknya, sehingga memiliki rasa kuat  akan rempah-rempah dan bumbunya. Bumbu utama yang digunakan untuk membuat garang asem adalah, tomat, belimbing wuluh, bawang merah, bawang putih, serai, lengkuas, cabe merah, dan lain sebagainya.  Garang asem memiliki cita rasa yang pedas dan asam sehingga menghasilkan sensasi unik saat dimakan.

Penggunaan tomat dan belimbing wuluh akan memberikan cita rasa asam yang khas. Pada rasa asam yang diciptakan dari garang asem akan memberikan kesegaran untuk menggugah selera sementara pada rasa pedas akan memberikan kehangatan yang menyenangkan saat dimakan. Tidak hanya lezat garang asem juga memiliki nilai gizi yang bisa dibilang cukup baik.  Hal ini dapat dibuktikan dari bahan utama yang digunakan baik berupa ayam maupun ikan. Bahan utama garang asem  mengandung protein yang baik bagi tubuh. Sedangkan bumbu seperti lengkuas dan serai juga memiliki manfaat kesehatan yang telah diakui.

Namun, seiring berkembangnya zaman garang asem banyak telah dimodifikasi. Mulai dari bahan utama yang digunakan saat ini sering menggunakan ayam negeri karena harga ayam kampung lebih mahal daripada ayam negeri. Dalam metode memasak, pengolahan garang asem masih menggunakan  teknik tradisional dengan mengoptimalkan rasa serta aroma dari bumbu-bumbu rempah. Aroma kuat dan khas dari garang asem berasal dari proses pengukusan sehingga membuat ayam dan bumbu bersatu dengan aroma daun pisang yang khas.