JANGAN BERHENTI UNTUK BERMIMPI

Setiap orang punya mimpi, setiap orang punya harapan. Tapi bukan berarti kita bermimpi untuk melupakan sebuah realitas. Realitas kehidupan yang terkadang menyakitkan namun tekadang membawa kebahagiaan. Begitu pula hidupku yang dulunya penuh kegelapan. Apapun yang kulakukan selalu salah dimata orang-orang. Pada akhirnya aku takut melangkah dan kurang percaya diri untuk melakukan sesuatu sehingga cenderung menutup diri. Hal satu-satunya yang bisa kulakukan tanpa memperdulikan komentar orang lain adalah BERMIMPI (DREAM).
DREAM & THINK BIG, BE SPESIFIC adalah salah satu nilai inspiratif dari buku Young On Top yang sangat menginspiasiku. “Bermimpi itu gratis, jadi bermimpilah setinggi-tingginya”. Bahkan Presiden Republik Indonesia yang pertama pernah mengatakan, “Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit”. Karena ketika dirimu tak bisa menggapai impianmu, kamu akan terjantuh diantara bintang-bintang. Namun, mimpi hanya akan menjadi sebuah fantasi jika kamu tidak berusaha untuk mewujudkan mimpi itu.
Teruslah bermimpi sekalipun dirimu terjatuh, cobalah untuk bangkit lagi. Mungkin ini hanya sekedar kata-kata kiasan bagi beberapa orang diluar sana. Tapi bagiku ini sangat berarti untuk menunjang kehidupan masa depan yang cemerlang. Karena ketika kita memiliki sebuah mimpi atau taget dalam hidup, kita mungkin akan berusaha 101 kali lebih keras untuk mewujudkannya dibandingkan orang lain. Perlu selalu diiingat YOTers bahwa bermimpi dan berpikir besar juga harus spesifik. Mimpi yang spesifik akan membuat kita lebih mudah untuk menentukan target. Adapun tedapat empat jenis target yaitu:
Target yang optimistis: target yang sudah diset jauh hari daripada keadaan sekarang.
Target yang realistis: target yang diset masuk akal untuk diraih.
Target yang optimistis-realistis: target yang sudah diset jauh hari daripada keadaan sekarang, namun masih akal untuk diraih.
Target yang pesimistis: target yang diset dibawah dari keadaan sekarang.
Jangan sekali-kali membuat target yang terlalu tinggi namun tidak masuk akal, karena hanya akan membuat dirimu kecewa dan frustasi. Salah satu cara yang sering aku gunakan dalam menentukan target yang optimistis-realistis adalah dengan menulis mimpi-mimpiku ke dalam sebuah “wish list”. “Wish list” ini berfungsi sebagai reminder tentang apa-apa saja yang menjadi targetku selama 1-2 tahun kedepan dan akan selalu diperbaharui ditahun berikutnya.
Kenapa harus dibuat ”wish list”?
Dan kenapa targetnya hanya untuk 1-2 tahun kedepan?
Jadi begini YOTers, mungkin kalian sudah tidak asing lagi dengan “wish list” ini. Ingat yah! “wish list” harus ditulis. Boleh dikertas atau dikarton untuk dipajang di kamar, boleh juga kalian tulis di Homescreen Handphone kalian. So, kalian bisa melihat “wish lish” tersebut setiap hari dan otak bawah sadar kalian akan terus mengingat dan berusaha mencari cara untuk mewujudkan impian tersebut. Sedangkan target 1-2 tahun kedepan dibuat, agar kita bisa lebih mudah melakukan evaluasi terhadap daftar impian tersebut tentang apa yang sudah tecapai dan apa yang belum.
Biasanya “wish list” yang aku tulis hanya 10 impian yang ingin dijadikan prioritas utama, sehingga tahap awal membuat “wish list” adalah menuliskan apa saja mimpi yang ingin dicapai 1-2 tahun kedepan. Tahap kedua, memasukkan dan memberikan skala prioritas pada 10 daftar impian prioritas utama. Tahap berikutnya, menempatkan “wish list” di tempat yang sering kita lihat atau kunjungi. Dan yang terakhir, Jangan lupa untuk menuliskan judul dan target “wish list” kalian yah, YOTers!

See you on TOP !!!!

Leave a Reply

Your email address will not be published.