Hai YOTers! Kemana liburan kamu kali ini? Gak kemana-mana? Tenang aja, liburan kamu bisa tetep asik kok dengan nonton film-film lokal yang berhasil go International berikut ini. Mulai dari film komersil hingga independen, para sineas perfilman di Indonesia membuktikan bahwa cerita yang apik dengan sarat makna di dalamnya mampu menciptakan prestasi, bahkan menembus pasar perfilman dunia melalui film yang mereka produksi. Yuk liat apa aja film nya!
- Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak – Marlina the Murderer in Four Acts (2017)
Sumber foto: YouTube The Upcoming
Film yang dibintangi oleh Marsha Timothy ini memulai debutnya di Festival Film Cannes. Peran apik Marsha sebagai Marlina membuat film ini sukses di kancah perfilman Internasional. Marsha dinobatkan sebagai Aktris Terbaik di ajang Festival Sitges International Film di tahun 2017. Selain itu, film ini pernah mendapatkan penghargaan di Festival International du film de femmes de Salé, Maroko ke-11 untuk kategori Skenario Terbaik. Hingga yang terbaru, Marlina berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Asian World Film Festival (AWFF) 2018 di California, Amerika Serikat. Serta masih banyak lagi penghargaan Internasional untuk film karya Mouly Surya ini.
- Turah (2016)
Sumber foto: Kincir
Film yang mengangkat kebudayaan Indonesia dengan menggunakan bahasa Tegal dalam dialog para pemainnya ini juga sukses di pasar perfilman dunia. Turah memulai debutnya di Singapore International Film Festival dan Jogja-NETPAC Asian Film Festival. Hingga kemudian film yang dirilis di tahun 2016 ini mendapatkan banyak penghargaan dari beberapa festival film Internasional seperti Bengaluru International Film Festival, Asean International Film Festival and Award, Seoul International Agape Film Festival dan Cinemalaya Independent Film Festival, di mana semua penghargaan tersebut diraih di tahun 2017.
- Istirahatlah Kata-Kata (2016)
Sumber foto: Lewat Mana
Istirahatlah Kata-Kata merupakan film biopik dari Wiji Thukul, penyair dengan kritikan terhadap pemerintahan Orde Baru. Film ini mengisahkan bagaimana kisah dari Wiji Thukul tentang nyawanya yang terancam serta terror tak berkesudahan atas puisi satirnya hingga akhirnya Wiji Thukul dinyatakan hilang tak berjejak. Film karya Yosep Anggi Noen ini berhasil mendapatkan penghargaan di Bangkok Asean Film Festival 2017 untuk kategori Film Terbaik serta penghargaan lainnya di berbagai festival film Internasional.
- The Raid (2011)
Sumber foto: Lewat Mana
Film action yang dibintangi oleh Iko Uwais ini tidak hanya sukses di Indonesia, melainkan juga di mancanegara. Film ini berhasil diputar di Amerika Serikat, Jerman, Korea, Cina, Kanada, Inggris dan negara lainnya. Film The Raid yang pertama juga sukses mendapatkan penghargaan dari Festival Film Internasional Dublin Jameson untuk kategori Audience Award dan Dublin Film Critics Circle Best Film di tahun 2012. Kesuksesan kembali diraih film The Raid 2 yang memulai debutnya di Sundance Film Festival 2014.
- Modus Anomali (2012)
Sumber foto: Kapanlagi
Film bergenre thriller karya Joko Anwar ini juga berhasil menembus pasar global dan mendapatkan penghargaan, yakni Bucheon Award di ajang Network of Asian Fantastic Film (NAFF) di tahun 2011. Film yang dibintangi oleh Rio Dewanto ini berhasil menyisihkan 23 film lain yang merupakan hasil seleksi dari 100 film mancanegara. Selain itu, film ini juga berhasil ditayangkan di beberapa festival film luar Negerti seperti SXSW, Amerika Serikat.
- What They Don’t Talk When They Talk About Love (2013)
Sumber foto: kineforum
Sementara itu, dari jalur independen, film yang dibintangi oleh Nicholas Saputra dan Ayushita ini juga berhasil menembus pasar dunia. Film garapan Mouly Surya ini adalah film Indonesia pertama yang masuk ke Festival Film Sundance untuk nominasi World Cinema Dramatic tahun 2013. Selain itu, film ini juga berhasil meraih NETPAC Award di Rotterdam Film Festival tahun 2013. Film ini mengisahkan romansa remaja penyandang disabilitas antara Fitri, gadis tuna netra yang jatuh hati pada Edo, pria tuna rungu dan kisah Diana yang hanya mampu melihat dalam jarak 2cm dengan Andhika yang berkebutuhan khusus.
- Rumah Dara – Macabre (2009)
Sumber foto: IMDB
Film selanjutnya adalah Rumah Dara. Film slasher karya Timo Tjahjanto dan Kimo Stamboel ini mengisahkan kisah enam orang sahabat yang terjebak di rumah seorang perempuan misterius bernama Dara yang diperankan oleh Shareefa Daanish. Rumah Dara berhasil diputar di beberapa festival film kelas dunia seperti Puchon International Fantastic Film Festival, Fantastic Fest di Amerika Serikat dan Fantastic Film Festival di Jerman. Selain itu, film ini juga berkeliling dunia mulai dari Amerika, Jepang, Belanda, Perancis hingga Swedia.
- Senyap – The Look of Silence (2014)
Sumber foto: liputan6
Senyap merupakan lanjutan film dokumenter Jagal yang dirilis pada tahun 2012. Film karya Joshua Oppenheimer ini berhasil masuk ke dalam beberapa penghargaan Internasional, seperti Berlin International Film Festival, Busan International Film Festival, Spirit Award dan 70 lebih penghargaan lainnya. Bahkan, film ini berhasil masuk dalam nominasi Oscar untuk Film Dokumenter Terbaik pada tahun 2016.
- Siti (2014)
Sumber foto: Radar Jogja
Film ini mengisahkan seorang perempuan pemandu karaoke di daerah pesisir Yogyakarta yang berjuang untuk melunasi hurang keluarga serta merawat suami dan anaknya. Film karya Eddie Cahyono ini berhasil meraih penghargaan sebagau Film Terbaik di Festival Film Indonesia 2015. Selain itu, film ini juga berjaya di pasar perfilman global dengan berhasil meraih penghargaan di Shanghai International Film Festival untuk kategori Best Cinematography dan Best Screenplay di tahun 2015.
- Prenjak – In the Year of Monkey (2016)
Sumber foto: YouTube Ersya Ruswandono
Karya membanggakan juga datang dari sutradara muda, Wregas Bhanuteja yang berhasil menembus dan mendapatkan penghargaan Film Pendek Terbaik di Festival Film Cannes 2016 melalui filmnya yang berjudul Prenjak. Kisah dari film ini terinspirasi dari fenomena di Yogyakarta pada tahun 1980-an tentang korek api yang dijual oleh ibu-ibu penjual wedang ronde. Kisah cerita yang sederhana namun menyentuh ini menggunakan bahasa Jawa dalam setiap dialog para pemainnya.
Nah, itulah daftar sepuluh film lokal yang berhasil menembus pasar Internasional. Kamu bisa nonton film tersebut di bioskop alternatif seperti Kineforum, Kinosaurus dan sebagainya. Lihat daftar lengkap bioskop alternatif di sini ya! Happy holiday YOTers! 😀