Bukber Anti Bubar

Di sini mungkin aku cuma ingin membagikan pengalaman aku di tahun pertamaku merasakan vibes ramadhan. Mungkin karena sebelumnya aku tinggal di kota yang bukan mayoritas penduduknya beragama islam, jadi suasana saat bulan ramadhan tidak ada bedanya dengan hari hari biasa. Tahun ini ketika saya pergi merantau untuk menempuh pendidikan saya di jenjang perguruan tinggi di kota yang mayoritas penduduknya islam, saya mulai merasakan perbedaan dan keseruan-keseruannya.

Walaupun saya non-muslim tetapi ajakan untuk berbuka bersama mengalir begitu deras kepada saya, entah apakah saya berbuka atau hanya makan malam setidaknya saya senang untuk meramaikan dan menerima undangan dari teman-teman saya yang berpuasa. Sampai suatu ketika tibalah saatnya bagi kelas kami untuk melaksanakan bukber kelas. Para panitia begitu antusias dan sibuk untuk mengatur jadwal, memilih tempat, dan mengajak para anggota kelas untuk ikut meramaikan.

Yah ini semua ga berjalan begitu mulus, ketika panitia sudah menentukan tempat pasti ada saja anggota kelas yang tidak setuju entah karena tempatnya dirasa kurang cocok atau harga yang dirasa kurang pas dikantong. Tak berselang lama ketika tempat yang dirasa pas di hati para anggota kelas sudah ditentukan munculah masalah baru yaitu jadwal yang tak bisa disamakan. Para panitia yang sudah menyiapkan acara ini sejak lama pun mulai kesal hingga akhirnya diputuskan hari pelaksanaan bukber dimana mayoritas anggota kelas bisa hadir.

Mungkin terkesan egois, naumun bukankah lebih baik sebagian besar daripada tidak sama sekali kan? Menurutku jika memang sudah niat pasti bisa kok nyamain jadwalnya, tapi kalau lebih mementingkan kepentingan pribadi yang tidak ada habisnya maka acara ini tidak akan terlaksana. Jadi saran dari aku sih sebaiknya dilihat dulu antusias dari calon teman bukber kalian, jika mereka antusias maka tentukanlah tempat dan hari bersama mereka, jika tidak sih mendingan cari teman bukber yang lain dan jangan menghabiskan waktu dengan mereka karena pasti gak akan ada ujungnya. Sekian sih cerita dari pengalaman bukber pertamaku, terimakasih banyak ya bagi yang sudah membaca ini sampai habis, sampai jumpa lagi.