Sering Mengalami Kegagalan? Mungkin Kamu Perlu Baca Ini

Hai, YOTers!

Pernah ga merasa kecewa karena usaha yang selama ini dilakukan tidak menghasilkan hasil juga? Atau, apa yang sudah kita rencanakan dari jauh-jauh hari ternyata malah berbeda dari ekspektasi kita?

Dua pertanyaan di atas sudah ga asing lagi bagi kita yang sering mengalami satu kata ini, kegagalan. Gimana ga ? Saat kita gagal meraih suatu hal, dunia di depan kita seolah-olah runtuh ga bersisa apa-apa. Tentu Saja Peristiwa Kegagalan ITU Sendiri ngga Menyenangkan Bukan? Tahukah kamu kalau kegagalan tersebut justru bikin kita punya rasa takut dan akhirnya ga mau mencoba lho ? Kali ini, kita simak beberapa fakta mengenai kegagalan dan hal-hal disekitarnya menurut Psikologi, yuk !

Sumber Foto : Freepik.com

 

  1. takut gagal ” datang dari satu kegagalan

Di hearts Hidup Yang kitd jalani, tentu Saja kitd ga can terhindar Dari Kegagalan, kan ? Dulu, kita harus terjatuh beberapa kali sebelum akhirnya bisa berjalan dengan sempurna. Masih ingat ga berapa kali kita harus belajar memegang pensil dengan sempurna sebelum kita bisa menggunakan pena?

Tapi, hal tersebut berbeda dengan kegagalan yang kita alami di masa remaja atau dewasa saat ini

Betul, memang kejadian yang kita alami berbeda dari contoh yang diberikan. Perbedaannya adalah pada saat kita kecil terlebih dahulu ketika kita melakukan kesalahan kita belum memiliki pemahaman secara utuh mengenai perasaan bersalah sebagai salah satu emosi yang dimiliki oleh manusia. Sedikit menarik mengenai emosi manusia, tentu kita tahu bahwa sejak bayi kita mengekspresikan kekesalan atau hal-hal yang kita inginkan dengan menangis. Lambat laun pada saat berusia 2 tahun, kita mulai memahami arti empati terhadap dunia sekitar kita.

Tentu saja pada saat kita sudah beranjak remaja atau dewasa awal, kita mulai memahami beberapa emosi yang dimiliki manusia, salah satunya perasaan bersalah. Tapi, YOTers harus tahu juga bahwa setiap hal yang kita lakukan pasti memiliki konsekuensi gagal. Gagal juga datang dengan konsekuensi perasaan bersalah dan itu normal! Ingat ya, merasa bersalah bukan suatu perasaan yang buruk. Semua emosi itu bersifat netral, tapi akan bernilai kurang baik saat respons kita cenderung merusak diri sendiri.

Sumber Foto : Freepik.com

 

  1. Kurangi mendikte diri setelah terjadi kegagalan

 Biasanya Saat kitd udah PERNAH Gagal di Satu Hal Dan ketika kitd mencobanya Kembali, kitd cenderung memerintahkan Diri Kita Untuk melakukan AZ, kan ? Pasti jawabannya Supaya ngga mengalami Kegagalan Yang sama.

kadang-kadang nih YOTers, kita cenderung mendikte diri untuk melakukan apapun secara sempurna agar pengalaman mengenai kegagalan ini tidak terulang. Tapi, tahukah kamu bahwa hal tersebut menimbulkan motivasi pencegahan/penghindaran . Ketika kita memotivasi diri untuk menghindari suatu hal, maka YOTers akan memiliki kecenderungan untuk terjerat dalam sebuah tekanan itu sendiri. kebencian dan peningkatan kecemasan, cenderung terfokus pada hal-hal yang mungkin mencelakai kita, dan tubuh kita cenderung untuk bersiap-siap akan hal tersebut. Makanya ga Heran kalau misalkan kitd justru merasa tertekan, kelelahan , Dan kewalahan PADA Akhirnya.

YOTers bisa memilih pendekatan motivasi agar terhindar dari tekanan tapi tetap berusaha untuk maju. Secara sederhana, motivasi satu ini lebih berfokus pada kemajuan yang telah kita lakukan dan berusaha untuk terus berkembang di dalamnya. Bumbu-bumbu motivasi yang lebih positif juga bisa membuat kita lebih bahagia, lho!

“Wah, aku udah bisa edit audio sekarang! Meskipun belum jernih, aku tahu aku sudah berusaha dan aku membuat kemajuan!”

Kalimat di atas perlu banget kita berikan kepada diri kita sendiri untuk membuat perasaan kita lebih tenang dan bahagia. Biasanya, saat impian kita terlihat selangkah lebih dekat karena kemajuan kecil yang telah kita buat maka kinerja otak kita meningkat lho , YOTers!

Sumber Foto: Freepik.com

 

  1. Ah, itu cuma kegagalan dalam hidup bukan sebuah hidup yang gagal!

Nah, dengan memiliki pemikiran yang lebih baik mengenai kegagalan yang kita miliki, pasti YOTers bisa melihat hal tersebut adalah hal yang wajar dilakukan. Kegagalan yang ada dalam hidup kita ngga membuat seluruh hidup kita jadi 100% gagal total lho !

Sebelum sampai di titik sekarang ini, penulis juga mengalami banyak sekali kegagalan, nih ! Tapi, dengan adanya perubahan pemikiran mengenai kegagalan itu sendiri menjadikan penulis lebih bisa menerima diri dengan baik. Kuncinya adalah saat kita masih muda perbanyak jatah gagal kita. YOTers jangan lupa juga bahwa apa yang berada dalam diri kita merupakan hal yang bisa kita kendalikan. Sebaliknya, hal-hal yang ada di luar kita adalah respons yang tidak dapat kita kendalikan untuk mengetahui keberadaannya.

oleh: Alif Alfian Surur

 

Sumber:

  1. https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-squeaky-wheel/201501/10-surprising-facts-about-failure
  2. https://www.zerotothree.org/resources/241-24-36-months-social-emotional-development
  3. https://www.forbes.com/sites/carolinebeaton/2016/04/07/this-is-what-happens-to-your-brain-when-you-fail-and-how-to-fix-it/ ?sh=2bd595311b81
  4. Neuberg, SL, Kenrick, DT, & Schaller, M. (2011). Sistem manajemen ancaman manusia: Perlindungan diri dan penghindaran penyakit. Ulasan Neuroscience & Biobehavioral, 35, 1042–1051.

Leave a Reply

Your email address will not be published.