Ketemu Najwa Shihab di Lift Burj Khalifa? Elevator Pitch-in Aja!

Orang yang sukses adalah orang yang pintar mengambil peluang, so take action!

Pernah gak kalian tiba-tiba ketemu public figure yang kamu idolakan di jalan? atau disuruh presentasi hasil penelitian skripsi waktu interview kerja dalam waktu 3 menit? apa jangan-jangan pernah nih diajakin ‘makan malam’ sama calon mertua? Coba aku mau tanya, topik apa yang mau kalian bawa?

Nah, Karena pertemuan yang tak terduga dan terlihat dadakan sering banget kita jadi kurang memanfaatkan waktunya dengan baik. Kita jadi stuck. kalau ga gitu, kita cuman fokus pada hal-hal yang terfikirkan di waktu sekarang ini tanpa pikir panjang. Contohnya ketemu artis langsung minta foto dan tanda tangan daripada ajakan membuat story campaign, disuruh presentasi hasil skripsi dalam waktu tiga menit tapi malah menceritakan semua pengalaman per-skripsi-annya yang menghabiskan 5x lipat waktu semestinya, atau makan malam sama calon mertua cuman diem, senyum, dan jaga image. Oh no! Please YOTers, if you still do that things. Right now, change it. You must hack the Impromptu  Speech for thats situation!

Elevator Pitch : Think Fast, Speak Smart!

Yes, Impromptu Speech. Itu adalah sebutan untuk YOTers yang harus mencari topik dan memulai obrolan secara mendadak tanpa ada persiapan sebelum. Exactly! kondisinya seperti contoh yang  disampaikan di atas tadi. Kalau kata mbah google, orang-orang yang bisa menguasai impromptu speech ini adalah orang- orang yang memiliki jam terbang tinggi sebagai orator. Nah kalau kata aku, orang-orang yang bisa menguasai impromptu speech ini adalah orang-orang yang paham bagaimana bikin orasi atau topik yang dibahasnya more catchy. Di artikel ini, aku bakal menyebarluaskan tips-tips agar kalian dan orasi kalian terlihat menarik dan otentik dengan membawa konsep elevator pitch. Biar lebih gampang beraksinya, pertama-tama mari belajar cara berfikir cepat dan tepat. so here we go!

bayangin kamu ketemu Najwa Shihab di Lift Burj Khalifa di lantai 120 sampai dasar. Terkesan sangat tinggi dan akan memakan waktu bukan? tapi inget kamu cuman butuh satu menit buat sampai lantai dasarnya! satu menit!

Kamu hanya butuh satu menit yang tepat untuk mengubah hidupmu! -anonim

Dalam kondisi yang cukup langka itu, kamu gaakan hanya menyia-nyiakan waktu hanya untuk tegur sapa bukan? Come on, Najwa Shihab and Burj Khalifa! Okey-okey, jadi untuk langkah pertama kamu adalah menemukan topik bahasan yang menarik untuk memulainya. Caranya adalah berfikir cepat dan tepat dalam pemilihan topik dan point of view yang akan kamu bentuk. Coba, latih cara berfikir cepat sebelum moment itu tiba, practice makes perfect.  So kamu bisa latihan dengan  thinking tools yang bisa kamu gunakan, seperti PMI dan PREP.

1. PMI

PMI di sini bukan Palang Merah Indonesia lho, melainkan PMI (Plus, Minus, Interest). Metode berfikir cepat ini membantu kita mencari suatu inspirasi dengan begitu cepat. Ini juga sering aku gunakan ketika aku melihat suatu hal itu udah ga netral lagi. Dengan metode ini, membantu banyak hal menjadi lebih jelas dan adanya pengurangan tendensi negatif atau positif pada suatu hal. Seperti contohnya Najwa Shihab menggunakan Syal batik daerahmu. Plusnya kamu bisa kamu melihat Najwa Shihab salah satu sobat local pride. Minusnya, cara penggunaannya salah menurut adatmu. Interestnya, padunan Syal itu cocok dengan kaos yang dipakai Najwa Shihab. Ide yang bisa muncul saat itu adalah kamu bisa menjadikan topik syal itu menjadi perbincanganmu dengan Najwa Shihab selama satu menit. Menarik bukan?

2. PREP

Metode kedua yaitu PREP ini selain menjadi thinking tools tapi juga bisa dijadikan proses runtutan saat kamu eksekusikan elevator pitch dengan Najwa Shihab! Metode PREP (Point, Reason, Example, Point) merupakan metode yang mudah dieksekusikan saat kamu hanya punya waktu beberapa detik untuk mencari topik. Okey, kita coba eksekusikan ide Syal tadi. Untuk menjadikannya topik bahasan yang catchy kamu bisa menjelaskan Point-nya (Syal itu berasal dari daerah kamu dan penggunaan syal itu belum tepat), Reason (motif kuda seharusnya berada pada ujung syal), Example (berikan foto saat kamu menggunakannya), Point (wrap your ideas! ulangi point awalmu untuk mempertegas bahwa penggunaan syal itu belum tepat).

Nah itu dia thinking tools yang bisa kalian gunakan untuk belajar berfikir cepat dan tepat. So what’s next? Okey selanjutnya kita akan  mengeksekusikannya. Kita akan menggunakan formula STAR, CHAIN,dan HOOK. Let’s cawww!

A. STAR
Seperti target speech kita adalah menarik, otentik, dan catchy, kita harus melakukan berbagai tindakan yang bisa secemerlang bintang kejora agar Najwa Shihabnya tertarik dengan ucapan pertama kali kita yang terlontarkan. Ingat, ada sebuah qoute kamu tidak bisa merubah first impression orang terhadapmu. Jadi jadikan ucapan kamu seperti star yang cemerlang. Nah STAR ini apa aja dan gimana aja sih? Cekidott..

  1. Shocking Fact
    “Itu syal dari Indonesia ya mbak? Setau saya itu syal kerajaan majapahit yang ada tata cara pakainya mbak..”
  2. Imagery
    ” Hai mbak Nana (najwa shihab), coba deh mbak nana ke desa yang buat tenun itu pada jaman kerajaan majapahit..”
  3. Quote
    “Kata dosen saya, komunikasi adalah budaya dan budaya adalah komunikasi. Syal yang mbak Nana pakai adalah salah satu bentuk komunikasi non-verbal dari leluhur kepada generasi berikutnya loh mbak”
  4. Ask Question
    ” Mbak Najwa dapat syal itu dari mana? Cantik dan selaras dengan outfit mbak nana hari ini. Tapi tau ga mbak kalau kuda di syal itu melambangkan kendaraan pada masa itu?”

B.   CHAIN
Chain atau rantai ini merupakan sebuah kondisi dimana kamu menjelaskan berbagai fakta, data, dan argumen kamu untuk menjadikan akreditasi atau values dari ucapan atau topik yang kamu bawakan itu kuat. Untuk itu kamu bisa kumpulkan berbagai data dari sumber yang jelas (be data driven YOTers!) atau menjelaskan argumen kamu atas topik yang kamu angkat.

“Syal yang Mbak Nana pakai merupakan syal yang sering digunakan penari pada masa kerajaan Majapahit. Syal itu jarang dipakai, hanya dipakai saat acara-acara penting seperti penerimaan tamu kerajaan. Kata nenek saya yang merupakan pemangku adat di daerah saya, Syal itu punya tata caranya. Gambar kuda yang ada di syal itu harus dijatuhkan karena sebagai tanda kendaraan kerajaan ini. Ini mbak contoh dari penggunaan syal itu yang benar menurut adat kami (menunjukkan foto syal).”

C. HOOK
Untuk menutup statement atau speech kamu, kamu dapat menggunakan HOOK sebagai penutup yang memperjelas kembali maksud obrolan yang kamu buka. Kamu bisa menutup ini dengan Hook (mengaitkan) topik yang ada ada di STAR dan CHAIN dalam satu-dua kalimat yang to the point dengan cara kamu dapat restatement atau call to action (ajakan).

“Jika mbak Najwa mempersilahkan saya, saya akan bantu merapikan dan membenarkan syalnya. Oh iya mbak, saya juga sedang mempromosikan syal itu di acara Dubai creative-craft international hari jumat nanti. Selepas urusan saya di Dubai saya ingin mengajak berbagai influencer yang mencintai produk lokal bekerja sama dengan bisnis saya. Terlebih dengan mbak Najwa, saya sangat ingin mengajak mbak Najwa menjadi brand ambasaddor produk saya untuk pasar di Indonesia. Jika mbak Najwa berkenan, saya akan menghubungi mbak Najwa untuk keperluan ini nantinya..”

dan Lift pun terbuka. Kamu dan Najwa Shihab sampai di Lantai dasar Burj Khalifa.

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.