GEN Z dan Kuliner Kekinian

Kamu pasti sudah sering mendengar istilah kaum millennial kan? Dulu saya hanya tau millenials adalah anak-anak muda yang bergaya hidup kekinian dan sangat modern. Belum selesai memahami benar tentang millenials belakangan muncul istilah yang gak kalah populer yaitu Gen Z. Apa itu Gen Z? Gen Z merupakan kepanjangan dari Generasi Z, yang memiliki rentang usia antara 7 – 25 tahun (CNBC Indonesia).

Generasi Z dikatakan juga sebagai generasi mobile yang tak bisa lepas dari internet dan ponsel/gadget. Mereka akan lebih produktif ketika didukung oleh perangkat dan tekhnologi yang memadai. Hampir semua remaja bahkan anak SD saat ini tidak kesulitan mengakses media social, karena sangat familiar dengan berbagai media online, hal ini tentu saja juga berpengaruh kepada gaya hidup.

Piper Jaffray menemukan fakta bahwa para Gen Z lebih menyukai untuk mencoba berbagai kuliner dari pada fashion, dan sebagian besar uangnya mereka belanjakan untuk menikmati kuliner dari pada membeli pakaian atau barang fashion lainnya.

Tak heran memang jika peneliti menemukan fakta demikian. Karena seiring perkembangan teknologi saat ini yang kian pesat, saya pun menyaksikan sendiri bahwa anak remaja saat ini sangat up-to-date dengan informasi di media sosial seperti Instagram, twitter, bahkan dari tik tok. Bukan hanya mengenai kuliner kekinian memang, segala informasi bisa diakses dengan mudah oleh para remaja. Namun viralnya makanan atau minuman kekinian menjadi daya dorong cukup tinggi bagi Gen Z untuk menyerbu kuliner tersebut.

Disamping itu maraknya iklan promo dari restoran cepat saji sampai dengan berbagai makanan rumahan yang dijual melalui media social membuat kalangan Gen Z memiliki segudang referensi kuliner. Bermodal gadget ditangan mereka sudah bisa memesan ragam makanan kekinian yang trend di media social dalam waktu singkat. Bahkan saat pandemic seperti sekarang ini pun, lapak kuliner tak pernah henti diserbu mereka. Mulai dari minuman kekinian, makanan-makanan baru yang menurut mereka unik, bahkan tidak jarang hanya karena “latah” ikutan teman-teman atau artis idola mereka di media social yang sedang viral. Misalnya saja Odading Mang Oleh yang viral dimana-mana. Mungkin rasanya biasa saja dan merupakan makanan yang sejak dulu sudah ada, namun karena hebatnya peran media social dan budaya “latah/ikutan” tren dikalangan para remaja menjadikan odading ini diminati kembali. Hal ini memberi dampak positif untuk UKM dan para pedagang kecil dan usaha rumahan yang mendapat omset lebih baik meskipun disaat pandemi seperti sekarang ini.

Nah apakah kamu juga termasuk Generasi Z yang suka mencoba ragam kuliner kekinian Yoters?

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.